# 44 “Saatnya Membuka Diri”

Assalamualaikum wr.wb,

Setelah sekian lama vakum karena berbagai kesibukan yang hampir tak mengenal waktu, malam ini sambil mendengarkan musik lembut dalam perjalanan pulang ke rumah saya ingin berbagi cerita tentang pentingnya insan RNI atau RNIers group mulai membuka diri memasuki dunia bisnis yang baru yakni financial market atau pasar uang. Tentunya ini berkat kegigihan pak M Yana Aditya – Direktur Keuangan PT RNI yang sangat concern akan kinerja keuangan PT RNI Group.

 
Sebagaimana saya sampaikan dalam CEO Notes saya sebelumnya, kinerja PT RNI Group tahun 2015 dan 2016 telah menunjukkan perbaikan yang cukup signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya terutama anak-anak perusahaan RNI yang bergerak dibidang Farmasi, distribusi dan agroindustri..tahun ini tahun 2017 saya ingin menggenjot kinerja PT RNI group mencapai hasil yang lebih baik lagi meskipun kondisi beberapa anak perusahaan masih cukup berat.. yakni harus mampu meraih laba Rp 263 milyar.

 
Berbekal hasil rating PT RNI dan PT Phapros yang memperoleh predikat single A-, saya minta pak DK (panggilan akrab pak Yana) untuk segera menerbitkan medium term notes dalam rangka perbaikan struktur keuangan PT RNI group dan pengembangan PT Phapros. Ibarat sedang melakukan pertandingan bola, babak pertama penerbitan MTN dilakukan oleh PT Phapros terlebih dahulu dengan penerbitan kupon yang mempunyai jangka waktu 2 tahun dan interest rate 9,5% sebesar Rp 200 Milyar. Kupon ini laris bak kacang goreng dan saya dilapori oleh pak Heru M – Direktur Keuangan PT Phapros yang selalu klimis penampilannya bahwa tanggal 31 Maret 2017 seluruh kupon MTN Phapros ludes terjual. Dana Rp 200 Milyar sudah masuk kantong PT Phapros sehingga rencana pengembangan PT Phapros Tbk baik organik maupun anorganik akan bisa diakselerasi sehingga target masuk dalam 10 besar perusahaan farmasi nasional bisa dipercepat tidak lagi tahun 2019 tapi tahun 2018.

 
Berbagai rencana strategis kita bahas bersama antara Direksi PT Phapros Tbk dengan Direksi PT RNI seusai RUPS Tahunan yang dalam 10 tahun terakhir paling mulus. Hanya butuh 45 menit untuk menyelesaikan RUPS tersebut karena kinerja PT Phapros Tbk tahun 2016 sangat kinclong bahkan tumbuh jauh diatas rata-rata industrinya baik omzet maupun labanya. Kesepakatan sudah tercapai dan saya segera minta pak DK selaku Komut PT Phapros Tbk merevisi RKAP tahun 2017 supaya “speed” yang sudah dijalankan bisa tertuang secara legal dalam dokumen perusahaan termasuk kebutuhan pendanaannya.Pertemuan dengan pebisnis farmasi nasional juga dilakukan sambil makan siang dalam suasana yang sangat enjoy dan kekeluargaan.

 
Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar dan saat PT RNI holding menerbitkan MTN dengan tenor 3 tahun dengan rate interest 9,75% telah terkumpul dana Rp 77 milyar yang nanti akan digunakan untuk merestrukturisasi anak-anak perusahaan yang masih berat kondisi keuangannya.
PT Phapros sudah, PT RNI holding sudah, PT PG Rajawali I meskipun sudah dirating namun masih takut-takut untuk membuka diri mencari sumber pendanaan dari non bank semoga teman-teman PT PG Rajawali I tidak lagi takut karena terbuka bukan berarti telanjang. Dengan adanya sumber pendanaan dari pasar uang kita bisa belajar untuk lebih governance didalam menjalankan perusahaan. Saatnya anak-anak perusahaan PT RNI yang lain membuka diri untuk tidak takut masuk dalam pasar uang. PT Rajawali Nusindo bahkan lebih advance….mereka justru ingin langsung IPO, satu keinginan yang amat saya dukung karena ini akan memaksa teman-teman Nusindo untuk selalu menjaga performance perusahaan dalam kondisi fit dan selalu siap tempur.
Ayoo kembangkan pikiran positip untuk berani terbuka karena kedepan arus informasi sudah sangat cepat dan tanpa batas. Kalau kita ngga siap akan terlindas oleh jaman, jatuhnya Nokia bisa menjadi pelajaran kita semua.

 
Selamat berkarya, kembangkan kreativitas dan jangan takut berinovasi.

 
Semoga Allah SWT meridhoi dan selalu membimbing kita semua.
Wassalamualaikum wr.wb.

 
Jakarta, 18 April 2017.

 

Didik Prasetyo

 

Tinggalkan komentar